Kamis, 23 Juli 2015

On love In Sadness

     Tiba tiba aku punya alasan kenapa aku harus mengganti kaca mata ketiga dengan kacamata keempat. Simpel sih, hanya dari beberapa kalimat yang terucap dari seseorang yang baru pertama kali bertemu. Terlintas pembawaan yang pendiam dengan senyum kecil dari lawakan lawakan sarkasme di sebuah forum yang bukan diperuntukkan untuk dia. 
"Mas rokokmu udah habis 7 lo". 
     Sesimpel itu untuk mengubah pandanganku tentang katakutan untuk memulai suatu hubungan baru. Bukan karena ketidak mampuanku untuk berpaling dari kisah kelam masa lalu, akan tetapi adaa suatu firasat kenapa aku tiba tiba memiliki rasa keingintahuan begitu dalam tentang sosok yang baru saja aku temui tanpa sedikitpun aku memikirkan siapa masa laluku. Mungkin aku paling pandai untuk menyembunyikan perasaan baru yang tiba tiba muncul tapi aku paling bodoh untuk memendam perasaan ini, karena memang aku tidak bisa bekerja sendiri aku membutuhkan orang orang terdekatku untuk membantuku, seenggaknya untuk membuka portal, selebihnya caraku yang bekerja untuk membuka gerbang. Kali ini berat memang, aku harus melukai idelisme ku tentang mencoba berhubungan dengan orang yang telah mempunyai hubungan, walaupun ada sedikit celah dalam hubungan itu, aku harus meninggalkan nyamanku, sedikit menipu idealismeku untuk seseorang yang telah menyentuh hatiku.

Blog Am I Coward telah migrasi ke rumah baru, link di bawah ini akan mengantarkan anda ke rumah barunya   hudiyawan.id   Maaf ata...