Ikan cupang yang dalam bahasa
latinnya Betta Sp. memang memiliki sifat yang aneh, ikan yang sering di jual di
pasar hewan, yang selalu di kemas dalam plastik bening dan selalu di pisah
dengan kawanan kawanan ikan sejenis yang lainya, karena memang jika ikan cupang
ini ditempatkan dengan sejenisnya terlebih dengan jenis kelamin yang sama,
contohnya jika jantan di pasangkan dengan sesama jantan, mereka akan saling
tarung hingga salah satu ada yang mati, jika si jantan bersanding dengan si
betina akan ada kejadian yang sama, kecuali jika mereka bersanding disaat yang
memang sudah saatnya, benih benih kehidupan baru akan muncul, berbeda jika
si betina bersanding dengan betina lainnya, mereka hanya akan menari nari kecil di
akuarium bersama tanpa ada yang perlu terluka.
Pemuda itu bernama Pip, pemuda
yang masih duduk di bangku SMA kelas 3 di awal semester 2, disaat dia mulai
mengalami ketertarikan dengan lawan jenisnya di suatu peristiwa ganjil di
sebuah lorong gedung sekolahnya. Perasaan yang dia alami tidak salah, mungkin
waktunya saja yang tidak tepat, disaat siswa lain mencoba lebih berkonsentrasi
dengan ujian akhir yang tinggal beberapa bulan, dia malah terpecah fokusnya
antara ujian dan perasaaan baru yang memang baru saja dia alami. Dengan
perjuangan entah dengan cara cara penuh spekulasi akhirnya dia memiliki
keyakinian untuk meyatakan perasaan yang telah dia alami, kepada seorang gadis
yang memang telah menjadi pokok pembahasaan di dalam neuron neuron otaknya. Beruntunglah
gadis itu mau menerimanya, dengan segala hal tingkah aneh untuk pemuda seumuran
dengan Pip. Masa masa terakhir SMA mereka di lalui dengan penuh semangat,
hingga akhirnya mereka lulus dengan kapasitas masing masing. Gadis itu dengan
cepat melanjutkan kejenjang selanjutnya, dengan mudah dia menjadi salah satu
mahasiswa di salah satu perguruan negeri di daerah Malang. Sedangkan Pip masih
berkutat dengan usaha usaha untuk menjadi mahasiswa, karena memang Pip masih
terlihat belum beruntung dengan
usahanya. Pip berpendirian keras untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya di
kota malang, karena hanya satu tujuan kota Pip di dalam angan angan. Dia bersikeras
untuk satu kota dengan gadis yang dia sayangi, karena memang berdua untuk
saling menjaga. Kekurang beruntungan Pip memutuskan dirinya untuk menunda satu
tahun pendidikanya, sembari mengakali waktu luangnya untuk mengikuti berbagai
khursus di kota itu, seenggaknya Pip masih berada di sekitar gadis itu.
Tiga bulan Pip melalui hari
harinya di tempat khursus, tempat dirinya untuk menambah ilmu sekaligus
mempersiapkan ujian masuk selanjutnya yang memang tertunda. Hingga akhirnya dia
terpaksa meninggalkan kota itu walaupun untuk sementara. Khursus yang dia
jalani telah usai, dia harus kembali tempat asalnya untuk mempraktekkan ilmu
yang telah dia dapat. DI salah satu perusahaan percetakan yang kebetulan
mendapatkan proyek yang cukup banyak dan membutuhkan karyawan baru. Gadis itu,
dia masih semangat dengan dunia barunya, dunia pendidikan barunya, lingkungan
barunya. Sembari menunggu kunjungan Pip selanjutnya.
Sebelum Pip meninggalkan kota itu,
Dia bertemu dengan teman SMAnya yang sedang berkunjung, karena memang
sebelumnya dia sempat janjian untuk bersama sama mendatangi tempat dimana
banyak sekali beraneka ragam binatang di perjual belikan. Pip hanya sekedar
mengantarkan temannya. Tempat yang biasa di sebut pasar hewan ini terletak di
salah satu sudut kota malang. Tempat yang ramai tentunya, mereka berdua menuju
ke stan di mana beraneka ragam ikan di tempatkan di berbagai macam etalase,
berbagai jenis ikan ada di sana, seperti sebuah
taman laut yang penuh berbagai macam jenis ikan, walaupun tidak ada coral coral indah,
hanya ada puluhan puluhan aquarium dan
kantong kantong plastik bening yang tergantung di tiap stan. Pip yang
hanya berencana menemani tiba tiba terpaku di sebuah stan ikan di ujung lorong
pasar. Matanya terpaku melihat kantong plastik yangberisikan sejenis ikan
cupang, ikan yang biasa di jual di alun alun kotanya ketika hari raya
menjelang. Ikan ini sedikit spesial dengan warna merah marunnya, dengan sirip
sirip lembut melambai lambai, menari nari sendu mencari tuan barunya. Pip ingin
membeli ikan itu, dengan sedikit negoisasi dengan penjualnya, akhirnya
sekantong plastik bening kecil di tentengnya menuju parkiran pasar itu, tak
henti hentinya ikan itu di tatapnya, warna merah marun ikan itu sedikit mengalihkan
pandangannya. Hanya ada satu hal di pikiranya sembari menatapi ikan itu , ikan
cupang yang kesepian itu nampaknya mampu menemani gadis yang dia sayang untuk
sedikit mengurangi kesepianya karena memang Pip akan meninggalkan kota itu,
walaupun untuk sementara.
Pip memacu motor matic
birunya ke sebuah rumah kost kost an
yang cukup sering dia datangi, rumah kost tempat tinggal gadis itu sebelum pip
melanjutkan perjalannya kembali ke kota asalnya. Dengan penuh semangat pip
mengulurkan bungkusan plastik bening kepada gadis itu, dengan toples bening yang
memang telah di siapkan sebelumnya. Mereka sepakat memberikan nama kepada ikan
itu dengan sebutan Jambrong, nama aneh memang untuk sebuah ikan lucu merah
marun itu, Entah siapa yang memulai mengusulkan nama itu, tetapi yang jelas
mereka berdua telah sepakat dengan nama itu. Kini si Jambrong telah menemukan
tuan barunya, seorang gadis yang akan selalu memperhatikan si Jambrong, dan
tentunya Pip berharap setiap gadis itu menatap si Jambrong, gadis itu akan
mengingat Pip.
Hari berganti hari, minggu
berganti minggu dan bulan telah berganti dengan bulan, seperti itulah waktu,
berlalu tanpa ada yang mampu menghentikan waktu. Si jambrong masih setia di toples beningnya menemani
gadis itu. Hingga pada suatu sore Pip mendapatkan panggilan telepon dari
kekasihnya, suara gadis itu sedikit parau, ada sedikit ketakutan di setiap
ucapan ucapan yang dia keluarkan. Hingga kabar buruk itu pun terucap begitu
saja dari bibirnya. Gadis itu memberikan kabar kepada Pip bahwa si Jambrong
yang menemaninya beberapa saat yang lalu telah berpulang, si Jambrong telah
meninggal. Pip yang dari awal menerima panggilan tersebut terlihat siap siap
dengan kabar yang akan dia dapatkan. Tentu saja Pip tabah dengan kepergian si
Jambrong, si Merah marun yang selalu menyambut gadis itu ketika kembali ke
kamarnya setelah rutinitas kampusnya kini telah tiada. Penyebab kepergianya
adalah makanan yang dia makan. Pip memang tidak berpengalaman dalam urusan
memelihara binatang, terlebih dia sama sekali belum mengetahui asupan asupan
apa saja yang harus di makan ikan lucu itu, dan tentunya Pip belum sempat
memberitahu cara untuk memelihara si Jambrong kepada gadis itu. Dengan penuh
spekulasi ternyata gadis itu memberikan makanan untuk si Jambrong dengan jenis
makanan yang sama dengan pemiliknya. Apa yang di makan gadis itu, diaitu akan
menyisihkan sedikit sisa makannya untuk di berikan kepada si Jambrong. Terakhir
kalinya gadis itu makan, dia sedang menikmati nasi gorengnya, dan tentu saja
sisa sisa nasi goreng itu dia berikan kepada si Jambrong, terdengar romantic memang,
tapi entah apa yang ada di bayangkan Pip jika seekor ikan cupang makan nasi
goreng, Pip sempat memikirkan bagaimana mulut mungil si jambrong menelan
sebutir nasi yang ukurannya lebih besar dari mulut si Jambrong. Hingga
kenyataan pahit yang harus diterima, si Jambrong telah pergi karena sebutir
nasi goreng. Mereka berdua akhirnya menerima dan mendoakan tempat yang terbaik
untuk si Jambrong.
Kisah mereka tetap berlanjut
semenjak kepergian si Jambrong, kisah berat karena memang LDR yang musti tetap
di jalani. Entah mengapa frekuensi komunikasi mereka yang semakin lama semakin jarang, dari yang
setiap jam berubah menjadi setiap hari, hingga hanya seminggu sekali,
penyebabnya? Masih menjadi misteri, entah rutinitas Pip mempersiapkan ujian
masuk selanjutnya, entah rutinitas gadis itu dengan semua kesibukan kampusnya.
Karena kondisi selalu menjadi kambing hitam dalam setiap permasalahan suatu
hubungan, walaupun tentunya ada alasan alasan lain, tetapi kondisi lah yang
selalu menjadi peringkat pertama. Hingga malam yang seharusnya menjadi malam
perayaan indah mereka berdua menjadi malam terkahir kalinya mereka saling
mencinta. Tepat setahun yang lalu hubungan itu di mulai telah berakhir di hari
perayaan satu tahun hubungan mereka berjalan. Mereka yang memang menjadi cinta
pertama di antara mereka harus berusaha memulai kembali hubungan baru dengan
cinta cinta selanjutnya. Bertahun tahun
berlalunya kisah mereka yang di isi dengan cinta cinta selanjutnya, yang selalu
berakhir sama seperti kisah lalu mereka. Mereka kembali memulai komunikasi yang
telah lama mereka vakum kan, walaupun dengan situasi dan perasaan yang berbeda.
Karena saat ini tujuan mereka kembali sama, tidak lagi mencari cinta
pertamanya, tetapi mencari cinta terakhirnya untuk bersama menuju pelaminan yang
menjadi peristiwa yang mereka cari di usia seperti mereka, siapapun pasangan
mereka.