Minggu, 04 Oktober 2015

Love is Short, Forgetting is so Long

     Masih teringat di kepalaku ketika kau tersipu malu ketika kupuji dirimu perihal indahnya kedua bola matamu yang berpendar kecoklatan ketika di terpa sinar mentari, di depan mushola SMA kita dulu, disela sela jam istirahat pelajaran.
    Lagi lagi untuk kesekian kalinya kau membuat ku terpesona. Seperti itulah cinta menurutku, aku hanya sanggup menyebutkan momen momen tentang cinta, ciri cirinya, karena memang aku tak sanggup mendefinisikan apa makna cinta sebenarnya, hanya sanggup menyebutkan momen  momennya, ciri cirinya. Bukankah Romeo tidak mendefinisikan cinta terlebih dahulu untuk bisa mencintai Juliet? Bukankah Raja Klonosewandono tak pernah berteori "cinta adalah..." sebelum dia meminang dewi Songgolangit. Cinta adalah jawaban, bukan pertanyaan, Dan aku tahu, kita akan mengerti jika terus menikmatinya sebagai jawaban atas pertanyaan pertanyaan kita.
     Barangkali benar, cinta adalah momen momen indah ketika aku dan kamu menjadi kita yang saling mengisi di setiap suka dan duka. Namun, pastilah itu bukan cinta, sebab, kini aku merasa cinta selalu tak pernah tepat ketika berusaha didefinisikan, aku tak mau membatasinya dengan kata "adalah" atau "pastilah",aku tak mau merusak ingatanku tentang dua anak manusia berjalan beriringan menuju mushola untuk sekedar sholat dhuha bersama. Sebab, aku tahu kau sudah tak begitu tertarik dengan kisah kita di masa lalu ketika aku mulai meraba raba cinta.
     Andai saja tidak ada ingatan. Mungkin, kita tak perlu risau terhadap jejak yang kita tinggalkan. Biarlah masa lalu jadi milik masa lalu. Maka, kini menjadi milik masa kini. Dan, esok menjadi milik esok saja. Kalau saja begitu. barulah aku bisa mendefinisikan apa itu cinta.
     Memang benar juga apa kata Pablo Neruda di salah satu quotenya.

"Love is short, forgetting is so long"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Am I Coward telah migrasi ke rumah baru, link di bawah ini akan mengantarkan anda ke rumah barunya   hudiyawan.id   Maaf ata...